Enter your keyword

MENINGKATKAN REPUTASI DAN OTONOMI BAN-PT

MENINGKATKAN REPUTASI DAN OTONOMI BAN-PT

MENINGKATKAN REPUTASI DAN OTONOMI BAN-PT

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) hari senin [21/03/2022] telah melaksanakan Kegiatan Curah Gagasan seri kedua dengan Tema Penguatan Kelembagaan dan Kerjasama untuk Meningkatkan Reputasi dan Otonomi BAN-PT. Kegiatan ini dilakukan untuk menghimpun informasi, masukan, saran dan harapan dari berbagai stakeholders dalam rangka penguatan kelembagaan yang selanjutnya akan dituangkan dalam Renstra BAN-PT 2022-2026. Kegiatan ini dilaksanakan di LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah secara luring terbatas, daring menggunakan media zoom meeting dan kanal Youtube official BAN-PT yang diikuti lebih dari 300 peserta.

Dalam sambutan pembukaanya, Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT Prof. Ari Purbayanto menyampaikan bahwa kegiatan Curah Gagasan seri ke-2 ini merupakan lanjutan dari FGD sebelumnya, diharapkan berbagai masukan dari kedua FGD ini akan menjadi bahan bagi BAN-PT dalam menyusun RENSTRA 2022-2026 yang membumi, sesuai harapan dan kebutuhan, serta dinamika penjaminan mutu pendidikan tinggi. Ketua LLDIKTI VI, Bhimo Widyo Andoko, M.H. menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini 237 Perguruan Tinggi yang ada di Jawa Tengah dapat mengambil manfaat dari informasi yang disampaikan dan berharap Perguruan Tinggi dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional. Ketua Majelis Akreditasi BAN-PT, Prof. Imam Buchori juga menyampaikan sambutan singkat sekaligus membuka resmi acara ini.

Acara curah gagasan ini menghadirkan 5 narasumber sebagai pembicara utama dan 5 narasumber lainnya sebagai pembahas. Curah gagasan ini dimoderatori oleh Anggota Dewan Eksekutif BAN-PT Prof. Agus S. Muntohar. Dalam paparannya, Kasubdit PPKBLU II Kemenkeu, Anna Mariana, M.Si menyampaikan bahwa Badan Layanan Umum (BLU) merupakan salah satu bentuk pilihan yang dapat diambil oleh BAN-PT sehingga mampu melakukan pengelolaan keuangan dan unit bisnis dengan lebih fleksibel. Status BLU dapat meningkatkan otonomi bagi pengelolaan BAN-PT yang lebih baik dimasa mendatang.

Direktur Kelembagaan Kemendikbudristek,  Dr. Lukman menyoroti banyaknya jumlah prodi akademik yang belum terakreditasi dan menjadi salah satu kewajiban BAN-PT dimasa mendatang. Selain itu, biaya akreditasi yang diselenggarakan oleh LAM juga memberatkan bagi PTS sehingga perlu menjadi perhatian.

Duta Besar RI untuk UNESCO, Prof. Ismunandar menyampaikan bahwa  penjaminan mutu harus mampu memastikan bahwa standar, kualifikasi dan rute seseorang untuk mencapai kualifikasi tertentu harus dapat direkognisi secara global. Sejalan dengan perkembangan paradigma penjaminan mutu, maka BAN-PT diharapkan mampu mengembangkan suatu instrumen akreditasi yang mampu mengevaluasi sistem penjaminan mutu sehingga proses akreditasi bukan pada program studinya. Selain paradigma internasionalisasi, pendidikan juga diharapkan mampu berkontribusi pada pencapai SDGs 4.

Ketua IABEE, Prof. Muhammad Romli, menyampaikan bahwa proses panjang harus dijalani IABEE hingga mampu membawa IABEE sebagai salah satu lembaga akreditasi yang diakui secara gobal. Sifat akreditasinya yang sukarela mendorong prodi yang mengajukan akreditasi melalui IABEE harus benar-benar sudah memiliki kesiapan yang baik. Belajar dari IABEE, BAN-PT diharapkan mampu meningkatkan instrumen akreditasi yang memungkinkan adanya pengakuan (rekognisi) yang berlaku internasional sehingga nantinya reputasi BAN-PT sebagai lembaga penjamin mutu pendidikan tinggi di Indonesia akan meningkat.

Prof. T. Basaruddin, sebagai anggota Anggota Majelis Akreditasi BAN-PT menitikberatkan tentang tantangan bagi BAN-PT yang harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangan instrumen yang lebih baik. Jejaring kerjasama juga harus dikembangkan untuk meningkatkan reputasi BAN-PT di tingkat internasional.

Pendalaman terhadap gagasan yang disampaikan oleh pembicara utama diberikan oleh Ketua Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Prof. Hermawan Kresno Dipojono; Rektor Universitas Gunadarma  Prof. E.S Margianti;  Rektor Universitas Negeri Padang   Prof. Ganefri; Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof.  Gunawan Budiyanto, dan Asisten Direktur Pascasarja Universitas Darussalam Gontor Dr. Muhammad Muslih. Mutu dan reputasi harus dapat berjalan beriringan sehingga diharapkan perguruan tinggi yang bermutu juga akan menjadi perguruan tinggi yang memiliki reputasi baik. BAN-PT harus mampu mengembangkan instrumen yang koheren dengan tetap memperhatikan ke-khasan dari kondisi perguruan tinggi dan kondisi geografis di Indonesia. Disparitas kondisi perguruan tinggi saat ini harus menjadi ruang untuk melakukan berbagai inovasi di masa mendatang. Akreditasi BAN-PT juga diharapkan dapat direkognisi secara internasioal sehingga Perguruan Tinggi dan Program Studi dapat bersaing dan berdiri sejajar dengan perguruan tinggi internasional.

Lihat Galeri
id_ID